Sejarah Desa

Desa Mutih Kulon adalah desa pertanian di Kecamatan Wedung yang warganya juga banyak yang merantau di luar kota, seperti Jakarta. Nama Desa Mutih Kulon tidak bisa lepas dari tokoh sentral yang menjadi cikal bakal desa, yaitu Syekh Maulana Abdurrahman Burwatu.

Siapakah dia? Syekh dari Hadramaut Yaman itu dipercaya sebagai cikal bakal Desa Mutih. Sebuah kuburan tua yang terdapat di tengah persawahan desa tersebut dipercaya sebagai makam syekh tersebut. Makam itu dikenal penduduk setempat sebagai Burwatu (kubur watu). Dari kisah Syekh Maulana pulalah nama Mutih didapatkan.

Dahulu kala, Sang Syekh hidup sezaman dengan Ratu Kalinyamat yang memerintah Jepara, sekitar abad ke-16. Diceritakan, Kalinyamat yang oleh penulis Portugis Diego de Conto disebut sebagai "Rainha de Jepara senhora pederose e rica" , yakni Ratu Jepara seorang wanita yang sangat berkuasa itu memiliki hobi berburu di hutan. 

Suatu ketika, kijang milik Ratu Kalinyamat terlepas dan lari ke hutan. Beliaupun memerintahkan prajuritnya untuk mencari kijang tersebut. Setelah beberapa lama mencari, mereka tidak menemukan kijang tersebut. Hingga akhirnya mereka bertemu dengan Sang Syekh. Ternyta, kijang milik Ratu Kalinyamat ditemukan oleh Sang Syekh.

Para prajuritpun kembali ke Jepara dan melaporkan peristiwa telah ditemukannya kijang itu kepada Sang ratu. Betapa senang hati Sang Ratu. Sebagai tanda terima kasih, Sang Ratu hendak memberikan hadiah kepada syekh. Ia pun mengutus para punggawanya untuk mendatangi syekh.

"Tuwasana! (Berilah hadiah!)," sabda Ratu Kalinyamat.

Rupanya, pemimpin prajurit itu agak suda pangrungon. Ia salah mendengar dan menafsirkan perintah. Sependengarannya, ratu memerintahkan"Tewasana! (Bunuhlah!)." Maka, ia pun berangkat ke Demak dengan niat menghabisi Syekh Maulana. Misi sukses dilaksanakan, dan syekh pun tewas di tangan prajurit itu.

Tapi, apa yang terjadi? Atas kehendak Allah, konon, darah yang mengalir dari diri syekh tidak berwarna merah seperti lazimnya, melainkan berwarna putih. Dari kisah itu muncullah nama Desa Mutih, yang dalam perkembangannya menjadi Mutih Wetan dan Mutih Kulon.